Senin, 12 September 2016

Hari Ini 6 Bulan yang Lalu

Tiga malam lalu kau hampiri aku di depan televisi,
bertelungkup tugas pencari nafkah
Tidur. Sudah malam...suaramu, seperti sedia kala

Dua malam lalu dengan sarung bercorak kotak-kotak dan berkoko putih
Tertawa segar duduk di sisi kasur rebahmu
Lagi, seperti sedia kala...
Tak ada yang berbeda
Tapi aneh... sesak di dada

Semalam lalu dalam sela-sela takbir menggema seluruh penjuru kampung,
melihatmu siap sedia membangunkan kami untuk berwudhu dan mematut diri dengan mukena dan pakaian terbaik
Tak ada yang berbeda
Tapi aneh... sesak di dada

Mata terbuka, bukan lagi terpejam
Mencarimu di kasur rebah, di dapur, ruang depan, tempatmu biasa berdoa 5 kali sehari... Sayang, kau tak ku temukan
Sesak di dada..
Malam-malam yang selalu kau hadiri saat mata terpejam
Hanya saat mataku terpejam..

Menanyakan kabar hari ini, berbincang tentang isue-isue pemerintahan di televisi, mengantar dan menjemput dengan motor tua
Menyalamimu sepulang sholat, menggendongku di atas pundak...
Lagi, sesak di dada..

Kau hanya ada saat mataku terpejam
Ingin bertemu, tapi sudah tak bisa
Mencari wujudmu, tapi tak akan mampu
Menemukan namamu di antara nisan dan tanah merah
Tapi wujudmu tak lagi ku temukan...
Kau tetap saja tak ada
Kangen yang teramat sangat sekali..
Lagi, sesak di dada..

Dua Raya kau lewati
Ternyata tepat 6 purnama sudah hari ini
Semua tentang hidupmu tak luput dari ku barang semili
Terlekat jelas di dalam sini
Hari ini 6 bulan yang lalu...

Di antara kerumunan ternak kurban yang bahagia diantar bertemu Tuhannya
Ditemani takbir bersahut-sahut
Terlantun doa dan firman-firman suci
Meski wajah tetap berseri-seri, derai air bening tergenang di kelopak mata
Dan bunga sedap malam kesukaan permaisuri
Berharap kau temui kami lagi di dalam mimpi..

#LWidyanti16
120916



Tribute to our beloved Bapak
Hadi bin Pardan
12 Maret 2016
Al Fatihah... 

Minggu, 07 Agustus 2016

Kenapa harus t(T)ulus?


(c) LWidyanti16
Lagu itu ibarat curhat… iya curhat, curhat colongan. :p
Kadang cerita kehidupan kita sekonyong-konyong disama-samain sama lagu yang lagi kita dengerin. Ngaku deh, siapa yang suka gini kalo dengerin lagu;

“Ihh tau nggak lagunya gue banget deeh…”
“Aahh.. kok lagunya bisa pas, siih…”
“Aselik! Lagunya JLEB banget tauuukkk..”

Baper, kemudian duduk di pojokan. (-__-“)
HaHah! Jawab masing-masing aja deh yee.. *gue juga suka begini sih* :p
So, kesimpulannya lagu tuh bisa jadi theme song kehidupan kita. Da atuh lagu juga terinspirasi dari pengalaman dan kisah dari kehidupan nyata siih. Kalo udah gini ya kayak filosofi “Telur atau Ayam”. Yang mana yang lebih dulu menginspirasi. Yaudahlah yaa.. gue suka ayam, dan gue juga suka telur. Yang penting intinya adalah, lagu tuh bisa bikin baper saat kita dengerin di moment yang tepat, waktu yang tepat, tempat yang tepat, situasi yang mendukung, dan bersama orang yang tepat. :p *yang ini kondisional sih* :p

Sabtu, 23 Juli 2016

Antara Jagorawi dan Cipularang

Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah jalanan panjang, percepat saja kalau perlu tak usah berhenti di rest area
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah waktu, putar saja jarumnya agar cepat waktu berlalu
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah merangkak, berdiri saja lalu berlari agar tak perlu lagi lama menunggu
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah origami, lipat saja kertasnya agar tak ada lagi ruang yang membuatnya berjarak
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah kerikil, lewati saja kerikilnya meski sakit telapak kaki membuat terluka toh yang penting sampai dengan bahagia
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah barisan huruf dalam whatsapp,
video call saja biar menderu rasa haru dan biru
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah sabar, tunggu lah saja karena sabar hadiahnya besar. Bukan kipas angin ataupun payung cantik..
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah puisi, tuliskan saja perasaanmu dan biarkan angin terbang membawanya
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah lagu, nyanyikan saja karena bait dan liriknya selalu merdu untuk didengar
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah rindu, katakan saja karena tiap kalimat selalu bermakna
Bila saja antara Jagorawi dan Cipularang adalah cinta,
Pahami saja.. hingga permadani membawanya melewati Cipularang dan berbelok ke sebuah kota..

Buitenzorg, 230716
00.30 LW
Photo Courtesy by LiaW (c) 2016 



Jumat, 20 Mei 2016

When I Call You with ”Partner”



Photo Courtesy by LiaWidyanti (c) 2016
Nah loh tanggal berapa inih?
Liat kalender, terus hitung mundur berapa hari lagi rapot bocah-bocah ini udah harus beres di acc terus beredar dengan selamat ke tangan para orang tua pengemban amanah yg mulia.
Terus, ngapain dong gw malah ngisi blog?? Bukannya ngisi plus ngerevisi rapot yg baru dikerjain se-per10 dari jumlah rapot keseluruhan, malah ngisi blog.. *tetiba ada suara ghaib “hati mulu yg diisi” :p
Yaampun biarin napa siihh.. Ini adalah indikasi kejenuhan gw yg sudah pada puncaknya. Hahahaha

Beberapa hari ini gw sedang berada pada kondisi jengah, jackpot, stress (lebay banget :p ), gumoohh... Dan beberapa kejenuhan yg lainnya.
Gw termasuk tipe orang yg gak bisa memendam masalah. Harus disalurkan supaya nggak jadi penyakit. Believe it or not, udah beberapa malam ini gw gak bisa tidur dgn keadaan terbatuk-batuk tengah malam, nyeri dada, nyeuri hate.. eh.. sulit konsentrasi, dan nyeri perut.

Besok paginya gw bangun dalam kondisi melow abis, inget alm.bokap >_< murung, kangen (yg inimah modus), pengennya cepet gajian (yg ini kayaknya curhat :p ), dan pada puncaknya gw nangis sejadi-jadinya tanpa suara. Kok bisa? Lah itu buktinya bisaa.. Tanyain aja sama rumput-rumput di parkiran depan kantor gw. *nggak ada hubungannya :p
Ini harus segera disalurkan, harus bicara, harus cerita. I need to take a little rest, I need to talk about, I need to share.. tapi sama siapah.. sama Yang Kuasa itumah paling pertama. Sama orang-orang dekat, ahh.. kasian ngerepotin melee.. lagi pada cibuk. So, I decided to talk with you.. kamu.. iya kamu.. BLOG! At least kondisi kayak gitu bikin gw jd lebih produktif dan punya otak encer buat nulis cerita atau puisi sederhana. Ternyata "Me Time" itu sederhana.. :)

Lantas, apakah gw lagi jatuh cinta?? Yah kadang jatuh cinta sama stress emang beda tipis sih.hahaha
Atau lagi pengen gajian?? Yah.. itu lagi dibahas. -_-
Usut punya usut ternyata gw udah ngelakuin sesuatu yg seharusnya nggak gw lakuin. Apaan sih absurd banget!
Gini deh.. lo pernah nggak nyesel karena ngelakuin sesuatu yg efeknya ternyata nggak bagus? Misalnya kalo buat ciwi-ciwi itu ngerasa dosa banget karena udah cheating makan coklat 1 etalase.
Nggak paham yah? Okedeh, gini.. lo pernah kepo? Halaahh sering kan!
Nah lo tau kan kepo itu dosa medsos yg levelnya paling kece, karena terbukti merusak stabilitas hati dan pikiran positif? hahahaha. Terus kenapa dilakuin? Nyesel kan lo?
Nah kayak gitu.. :p

Tetiba gw ngerasa feeling down, desperate, mulai merasa “rumput tetangga tumbuh lebih hijau”, dan ngerasa nggak priceless.. Agak lebay yaa.. tp ini serously, sometime you can feel like this.

Merasa bahwa dia atau mereka punya segalanya melebihi yg lo punya, merasa bahwa mereka punya daya, upaya dan kesempatan untuk membahagiakan orang-orang yg justru dekat dengan lo, merasa bahwa dia atau mereka lebih cantik, menarik, powerfull, famous dan lebih pantas menemani partner lo dibandingkan elo sendiri...


“Partner” yeah, when I call you with “partner”....
Seseorang atau orang-orang yang lo merasa dekat dengannya, bahagia dan merasa most valuable sama orang yang lo sebut “partner”...
Okey, mungkin ini akhirnya akan jadi perang batin antara gw dan diri gw sendiri. Bukan orang-orang di sekitar gw atau “partner” gw. Biarkan ini jadi masalah yg harus gw sendiri yg cari solusinya.

Terus kalo udah hard feeling sama desperado kayak gini, copying strategy apa yg bisa gw atau kalian lakuin guys? satu-satunya cara adalah legowo. Because life is choice.. Biarkanlah mereka punya segalanya, ke-famous-an, ke-powerfull-an dan segala atribut yg menganggu pola pikir lo. Tapi selalu yakinlah,


For the world you means nothing
But for someone you are everything


Biarkan “rumput tetangga” terlihat lebih hijau, mungkin “rumput” yg lo punya lebih lebat dan lebih sehat dari miliknya.
Biarkan mereka terlihat lebih famous dari segi packaging, mungkin hati yg lo punya lebih kaya, senyum lo terlihat lebih ceria dan berarti di hadapan “partner” hidup lo dan orang-orang di sekitar lo.
Gw bersyukur punya “partner” yg begitu menunjang kebutuhan “mental dan psikologis” gw. Tanpa harus bicara lebih dulu, dia sudah mengerti.
Belum lagi “partner-partner” gw lainnya yg gw biasa liat senyumnya ketika gw lelah, gw peluk tubuh-tubuh mungilnya,  yg gw liat selama 5 hari dalam seminggu, yg biasa gw sapa “Nak”.
Ada juga “partner” yg selalu kasih gw semangat dan doa, yg selalu gw panggil mereka dengan sebutan “sahabat”. Dan “partner” satu-satunya yg paling juara, nggak pernah ninggalin gw kalo gw sedih atau bahagia, Tuhan...

Lantas apalagi yg kurang?
Gw udah punya segalanya.. kita, sudah miliki semuanya.
Akhirnya nggak ada lagi istilah “rumput tetangga”, yg ada sekarang adalah “tanaman hias” kepunyaan gw.
Orang bijak berkata, “Fokus lah pada apa yg telah kau capai, bukan pada apa yg belum kau miliki. Dengan begitu maka kau akan bersyukur.”
Meskipun gw belum kenalan sama yg nemu quote itu, tapi thank you so much bangeeett karena sudah membantu utk healing myself.
    
So dear you guys, hidup itu pilihan...

Bahkan langit pun ada berlapis-lapis
Milyaran bintang dalam galaksi memancarkan cahayanya sendiri-sendiri
Air tawar dan air laut yang bertemu pun tak akan pernah bisa tercampur
Angsa putih yang cantik tak akan pernah dapat disamakan dengan burung merak
Matahari dan bulan tak pernah berdebat merebutkan sinar
Milyaran khalifah telah dititah jawantah dengan tugasnya masing-masing
Just keep on moving, do the best and always in smile
Karena kita.. adalah... berharga...




Buitenzorg, 200516
LiaW

Sabtu, 07 Mei 2016

Kupu-kupu Terakhir

Photo Courtesy: Lia Widyanti (c) 2016
Lelah…
Terhuyung langkah melewati ratusan taman bunga yang indah
Tak pelak kuhitung berapa ribu hari terlewat…
Menyisir hutan, bercengkerama dengan duri-duri lembah,
menyapa air terjun dan tebing batu, berburu mata angin,
berbisik pada savana… 
dan bertarung dengan ombak lautan.

Apa yang ada di kepalamu saat kusebut “Taman Bunga“ ?
Indah? Bunga berseri penuh warna? Lebah? Ahh.. aku takut lebah
Kupu-kupu?
Ohh.. Ya, aku mencari kupu-kupu
Gadis kupu-kupu di bawah temaram jingga
Tapi tenanglah.. aku tak berkerudung merah..
Aku juga bukan incaran serigala yang berpura-pura menjadi nenek tua
Aku, gadis kupu-kupu…

Kupu-kupu,
Bercorak indah, namun rapuh..
Bermotif maskulin, tangguh dalam gumamku… namun penuh kepalsuan
Bersayap sempurna, tapi tak bisa terbang tinggi…
Dimanakah ia?
Aku bertanya pada air, ia bergeming…
Aku bertanya pada ilalang, ia tak acuh…
Aku bersandar pada bumi, lalu bertanya pada gugusan bintang
Terdiam, terpana… hanya sanggup mengaguminya hingga waktu benar-benar habis
Aku suka.. bintang…

Gadis lalu bertemu padang luas nan kering bertabur pasir
Tak ada tanda kehidupan di dalamnya, tak mungkin ada kupu-kupu itu
Hanya kumpulan ranting dan batang pohon beriklim kering
Berlabuhlah ia di Taman Meksiko
Ku dengar kepakan sayap, lembut namun membuat angin mendesir tegas
Hinggap dengan elok di atas mahkota Kusudama
Mustahil..
Kusudama di Taman Meksiko, kau bergurau?

Aku menemukannya..
Kupu-kupu paling menawan dan memesona..
Lebih bahagia dari pada mengoleksi batu shapire dan permata
Mengagumkan..
Bermilyar kupu-kupu di dunia, gadis tertambat pada satu kupu-kupu saja
Berjuta pilihan bunga indah, sang kupu hanya memilih bunga Kusudama
Bak petuah penulis termahsyur di negeri boneka,
“Perasaan tetaplah perasaan,tak akan berkurang satu senti pun..”
Katanya, rahasia adalah bunganya kehidupan
Ku biarkan ia melihat duniaku.. dan kusimpan ia dalam perutku
Kupu-kupu yang rutin menyapa saat matahari terbit menggantung
Menyiapkan sayap untuk memeluk saat gadis lelah berpeluh di kala senja
Terbang bebas menekan diafragma
Membuat senyum tersipu dan berbinar-binar mata

Lalu aku memilihnya..
Kupu-kupu terakhir di Taman Meksiko...











*dedicated to Aga Nugraha and Kusudama Flower